Seni rupa aliran dekorativisme adalah seni rupa yang menonjolkan penyederhanaan bentuk dengan jalan mengadakan distorsi. Ciri-ciri seni rupa dekorativisime bersifat kegarisan, berpola, ritmis pewarnaan dan rata dan secara umum mempunyai kecenderungan kuat untuk menghias. Karya seni rupa dekorativisme dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu dekoratif figuratif dan dekoratif geometris. Pertama karya seni rupa Dekoratif figuratif mempunyai ciri khas menggambarkan suatu figur atau bentuk-bentuk di alam yang kita kenali. Misalnya pemandangan, hewan, kota, pasar, dan lukisan kehidupan sehari-hari. Namun pelukis tidak meniru sepenuhnya rupa secara realitas. Hanya dikerjakan dalam bentuk yang datar tanpa mempertimbangkan aspek volume dalam penggarapan bentuk yang visual. Ke-dua karya seni rupa geometris yaitu karya seni rupa yang bebas dari peniruan alam, perwujudannya merupakan merupakan susunan motif , bentuk atau pola tertentu yang ditata sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk membangkitkan perasaan keindahan dalam diri orang yang melihatnya. Dalam lukisan geometris mempunyai kecenderungan rasional dan terikat dengan pola, motif, dan bentuk dan teknik pelukisan dan menuntut ketrampilan dan kesabaran dalam kreasinya.
Tujuan seni rupa dekoratif adalah untuk membuat keindahan melalui karya seni lukis. Karya seni rupa dekoratif termasuk karya seni yang mudah dicerna oleh para pemirsa. Contoh seni rupa dekoratif kategori geometris dapat dilihat pada ragam hias di daerah kepulauan seluruh Indonesia.
Tokoh-tokoh pelukis dekoratif di Indonesia adalah Kartono Yudokusumo, Deblog, I Gusti Made, I Gusti Ketut Kobot, Supandi, dan masih banyak lagi yang lainnya.