Konflik melibatkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita fiksi. Latar cerita berupa waktu, kehidupan social, budaya, politik, dan keadaan ekonomi. Jalinan konflik, tokoh dan latar disebut alur. Konflik, tokoh, latar dan alur adalah unsure-unsur yang membangun cerita dan disebut juga dengan unsure intrinsic.
Dalam narasi peran penulis memposisikan sebagai aku atau posisi mata Tuhan. Peran narator yang memposisikan sebagai aku yang bercerita adalah tokoh aku sebagai pemeran utama. Kita mengetahui semua yang ada dalam cerita itu berasal dari aku. Pembaca dapat mengetahui isi pokok pikiran dan perasaan aku.
Posisi mata Tuhan. Dalam posisi ini, penulis menceritakan orang ke tiga dan penulis seakan mengetahui semua yang ada dalam pikiran dan perasaan tokoh utama. Tokoh utama diperankan oleh orang ke tiga. Langkah-langkah membuat karangan Narasi adalah:
- Merumuskan judul. Judul yang baik mempunyai ciri-ciri yaitu singkat, menarik dan sedikit memberikan gambaran tentang isi cerita atau narasi.
- Menyusun kerangka karangan. Setelah menentukan judul dan tema kemudia disusunlah kerangka karangan berdasarkan tema yang telah ditentukan. Bagian awal narasi adalah memperkenalkan tokoh-tokoh, latar cerita yang diperlukan dan sedikit gambaran kelanjutan cerita itu sampai berakhirnya cerita. Pada bagian tengah narasi terdapat konflik cerita. Konflik meningkat sampai klimak atau di sebut juga puncak cerita. Setelah klimaks selesai. Berangsur-angsur menurun menuju penyelesaian sebagai akhir cerita.
- Setelah merumuskan judul dan nyusun kerangka karangan, langkah ke tiga adalah mengembangkan kerangka karangan. Mengembangkan keraangka karangan ke dalam karangan yang utuh dan padu dengan alur cerita mulai dari awal perkenalan, keruwetan, konfliks, klimaks, konflik mereda dan berangsur menuju penyelesaian, dan selanjutnya penyelesaian
No comments:
Post a Comment